Rabu, 08 Maret 2017

Information Technology Service Management



Information Technology Service Management



A.   Pengertian
Information Technology Service Management atau disingkat ITSM adalah suatu metode pengelolaan suatu sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis dan terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya.
ITSM (Information Technology Service Management ) berfokus pada proses dan ITSM dapat ditingkatkan dengan menggunakan frameworks atau methodologi seperti TQM, Six Sigma, CMII.(wikipedia, 2014). Analisis ITSM didasarkan pada 4 faktor utama yaitu :
a.    Growth and value.
b.   Budget Adherence.
c.     Risk impact.
d.      Communication Effectiveness. 
 ITSM umumnya menangani masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations architecturearsitektur operasi) dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya.

B.   Atribut-atribut dalam konsep ITSM
ITSM memiliki empat perspektif atau atribut untuk menjelaskan konsep ITSM,Hubungan dari masing-masing perspektif sebagai berikut:
1.   Partners
Memperhitungkan pentingnya hubungan dengan supplier atau pemasok external demi membangun kontribusi yang positif pada layanan.
2.   People
Bagaimana mengelola sumber daya manusia seperti staf teknologi informasi,pelanggan dan stakeholder.

3.   Product
Berfokus pada memperhitungkan teknologi yang di gunakan,perangkat keras dan perangkat lunak,anggaran dan infrastruktur layanan teknologi informasi.
4.   Process
berkaitan dengan menjaga proses layanan agar dapat disampaikan kepada pengguna sesuai dengan aliran proses yang telah direncanakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Perspektif ITSM menjadi landasan untuk memberikan kepuasan kepada para pengguna. Layanan yang berhasil dan bermanfaat bagi pengguna akan meningkatkan kualitas produk tersebut. ada 5 Manfaat bagi penggunanya dan pembisnis :
Ø Manfaat bagi pengguna
1.      Penyediaan layanan Teknologi Informasi menjadi lebih berfokus pada pelanggan dan service agreement/perjanjian layanan tersebut dapat meningkatkan kualitas hubungan.
2.      Layanan/service menjadi mampu dijelaskan lebih baik dengan menggunakan bahasa pelanggan yang dipaparkan secara rinci dan tepat
3.      Manajemen mampu dikelola dengan baik mulai dari kualitas,ketersediaan,keandalan dan biaya service .
Ø Manfaat bagi pebisnis yaitu :
1.   Pebisnis mampu mengembangkan struktur yang lebih jelas , menjadi lebih efisien , dan lebih fokus pada bisnis utama perusahaan.
2.   Pebisnis dapat lebih mempunya kontrol lebih mudah untu pengelolaan infrastruktur dan layanan.
3.   Setiap orang mengetahui peran dan tanggung jawab mereka dalam penyediaan layanan.
4.   Indikator kinerja dapat dibuktikan.
5.   Proses Bisnis yang terjadi dapat lebih terpusat.
6.   Biaya kualitas pelayanan dapat dibenarkan.
7.   Belajar dari pengalaman sebelumnya.
8.   Peningkatan mutu penyediaan layanan.

Sesuai dengan fungsi ini, ITSM sering dianggap sebagai analogi disiplin ERP pada TI, walaupun sejarahnya yang berakar pada operasi TI dapat membatasi penerapannya pada aktivitas utama TI lainnya seperti manajemen portfolio TI dan rekayasa perangkat lunak.Service Lifecycle adalah salah satu bentuk model organisasi yang mempunyai bahasan sebagai berikut: 
1. cara melakukan manajeman pada layanan adalah tersetruktur.
2. Komponen didalam siklus hidup memiliki keterkaitan satu sama lain.
3.Dampak dari perubahan pada satu komponen akan dimiliki juga pada komponen lainnya dan bahkan dampak tersebut terdapat pada seluruh sistem siklus hidup.
Ada 5 bagian aspek tersebut yang sangat mempunyai hubungan yang sangat erat
  1. Service Strategy
  2. Service Design
  3. Service Transition
  4. Service Operatio
  5. Continual Service Improvement
Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications. Setiap buku dalam kelompok utama ini berisi:
  1. Practice fundamentals – menjelaskan latar belakang tahapan lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara keseluruhan.
  2. Practice principles – menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam tahapan ini.
  3. Lifecycle processes and activities – menjelaskan berbagai proses maupun aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle. Misalnya proses financial management dan demand management dalam tahapan Service Strategy.
  4. Supporting organization structures and roles – proses-proses ITIL tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa defini roles dan responsibilities. Bagian ini menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
  5. Technology considerations – menjelaskan solusi-solusi otomatisasi atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta persyaratannya.
  6. Practice Implementation – berisi acuan/panduan bagi organisasi TI yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
  7. Complementary guideline – berisi acuan model-model best practice lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan lifecycle.
  8. Examples and templates – berisi template maupun contoh-contoh pengaplikasian proses.